30 Agustus 2009

Penyebab Krisis Listrik di Riau

Apa penyebab krisis listrik di Riau, khususnya yang kuat dirasakan di Pekanbaru? bisa dikatakan pertanyaan ini merupakan pertanyaan umum yang selalu keluar dari mulut masyarakat.

Menurut salah satu petinggi Riau seperti dikutip dari situs Riauinfo.Com, Wakil Gubernur Riau HR Mambang Mit menilai krisis listrik di Riau merupakan dampak dari minimnya infrastruktur kelistrikan di Riau.

Apa hal ini benar?, memang ada betulnya tapi berdasarkan dialog yang terjadi antara pihak PLN dan wartawan didapati bahwa debet air waduk PLTA Koto Panjang juga merupakan penyebab utama terjadinya krisis listrik di Riau yang ikut dirasakan langsung ibu kota provinsi, Pekanbaru.

Berdasarkan analisa, debet air yang kurang di waduk PLTA disebabkan oleh gundulnya lahan di sekitar waduk tersebut. Dengan minimnya pohon di daerah yang dibebaskan oleh PLN itu membuat tanah tidak bisa menyimpan air hingga, ketika musim kemarau tiba akan berdampak hebat pada penyusutan debet air yang menjadi penopang utama generator penghasil listrik.

Jadi, jika ingin menyelesaikan masalah krisis listrik di Riau, salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah mereboisasi kembali daerah di pinggiran waduk PLTA, dengan begitu phon-pohon bisa menyimpan air cadangan.

Bagaimana, sudah tahukan penyebab krisis listrik di Riau bukan?. Semoga krisis listrik (baca energi) bisa cepat berakhir.

29 Agustus 2009

Jadwal Pelantikan DPRD se-Riau

Ada yang bertanya-tanya tentang jadwal pelantikan DPRD Riau bukan? apalagi yang sudah terpilih sebagai anggota DPRD, terutama muka-muka baru pasti deg-degan rasanya. Berikut kutipan berita dari Riauinfo.com
Anggota DPRD setiap daerah Riau akan dilantik secara bertahap. Pelantikan Caleg terpilih dalam Pemilu 2009 ini telah dijadwalkan hingga tuntas pada 14 September 2009 mendatang. Pelantikan perdana DPRD periode 2009-2014 ini telah berlangsung di Kabupaten Kampar dan Pelalawan pada Kamis kemarin.

Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau Edy Sabli mengatakan, pelantikan anggota DPRD selanjutnya akan dilakukan untuk caleg terpilih Pemilu 2009 ini di Kota Dumai pada 3 September 2009.

Sedangkan caleg terpilih Kota Pekanbaru dan DPRD Provinsi Riau akan dilantik serentak pada 6 September 2009. Selanjutnya pada 8 September 2009 akan berlangsung pelantikan DPRD untuk Kabupaten Inderagiri Hulu dan Kuantansingingi. Selanjutnya Kabupten Bengkalis akan melangsungkan pelantikan DPRD pada 11 September 2009. Sementara, tiga daerah sekaligus yakni Inhil, Rohil dan Siak dijadwalkan serentak melakukan pelantikan anggota DPRD mereka.
Bagaimana? sudah jelas kapan DPRD se-Riau dilantik bukan? selamat menjabat pak anggota Dewan, semoga dapat mengemban amanah hingga akhir masa jabatan, amin.

17 Agustus 2009

Transaksi Riau Expo Tebus Rp5 Miliar!

Luara Biasa... dalam satu pekan saja, Riau Expo yang digelar sejak 9 Agustus lalu tepat pada hari jadi Riau hingga hari ini 17 Agustus hari jadi Indonesia, transaksi yang terjadi di pameran barang, promosi dan jasa terbesar di Riau itu menembus angka transaksi 5 Milyar Rupiah.

Hal ini seperti yang diberitakan di Riau Pos edisi Senin, 17 Agustus 2009. Simak petikan dari Harian Riau Pos.

Penutupan Riau Expo mencatatkan prestasi cukup bagus tahun 2009. Selain mencatat pemasukan Rp5 miliar, antusias masyarakat menyaksikan kegiatan ini mencapai 300.000 orang.

Menanggapi hal ini Rusli Zainal Sang Visioner pun memberikan tanggapannya kepada wartawan pada acara penutupan malam Minggu lalu, 16 Agustus 2009.

Riau merupakan salah satu provinsi yang sangat menjanjikan. Kita sangat beryukur dan terus berkomitmen dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Untuk percepatan pembangunan ke depannya

Anda sudah berkunjung ke Riau Expo? jika belum buruan, jangan sampai ketinggalan, masih ada waktu. Hari ini terakhir!!


15 Agustus 2009

Maskot PON XVIII Riau 2012

Maskot PON XVIII Riau 2012
Memang pergelaran PON XVIII Riau 2012 terbilang masih lama, tepatnya PON ke-XVIII yang digelar di Riau pada tahun 2012 ini tiga tahun lagi. Sebagaimana pelaksanaan PON sebelumnya yang ada Maskot tersendiri, PON Riau juga memiliki Maskot berbeda.

Maskot PON XVIII Riau 2012 ini, sama halnya dengan PON ditempat lain pasti akan berbeda. Maskot dibuat berdasarkan kekhasan daerah Provinsi Riau. Maskot PON XVIII Riau 2012 adalah Burung Serindit.

Maskot PON XVIII Riau 2012 yang berupa burung serindit hijau ini mengenakan busana melayu khas Riau berwarna kuning lengkap dengan songket di pingganya dan memegang obor PON.

Aduh.. untuk apalagi dijelaskan tentang Maskot PON XVIII Riau 2012, langsung saja lihat gambar disamping itulah dia Maskotnya...

Berikan komentar Anda pada Maskot PON Riau..

NB: Dilarang mencomot foto Maskot PON XVIII Riau 2012 disamping tanpa menyertakan link sumber aslinya! atau kontak awanhendra@gmail.com

10 Agustus 2009

Khidmat Gurindam 12 di Paripurna HUT Ke-52 Provinsi Riau

Rusli Zainal pada HUT Ke-52 Provinsi Riau 2009Seremonial peringatan HUT ke-52 Provinsi Riau dilangsungkan dua kali, Ahad (9/8). Pagi sekitar pukul 7.50 WIB dilaksanakan upacara di halaman Kantor Gubernur Riau kemudian dilanjutkan dengan Rapat Paripurna Istimewa DPRD Riau di Gedung Lancang Kuning.

Pada saat sidang istimewa, ada hal yang cukup menarik. Setelah Ketua DPRD Riau Johar Firdaus membacakan pidato resminya dan dilanjutkan Gubernur Riau HM Rusli Zainal, acara diisi dengan pembacaan Gurindam 12 yang berisikan nasehat kehidupan yang ditulis oleh Raja Fisabilililah. Gurindam 12 dibacakan oleh Rahman bersama dua rekannya disaksikan seribuan undangan yang hadir dalam rapat istimewa tersebut.

Kabag Humas Sekwan DPRD Riau Doni Aprinaldi menyampaikan, pembacaan Gurindam 12 dimaksudkan untuk bersama-sama menyimak, memahami arti mendalam syair nasehat kehidupan tersebut sehingga bisa dimaknai dalam aktivitas sehari-hari.

Sebelumnya, saat upacara di Kantor Gubernur Riau, bertindak sebagai inspektur upacara Gubernur Riau (Gubri) HM Rusli Zainal SE MP. Upacara ini juga dihadiri Wakil Gubernur Riau (Wagubri) H Raja Mambang Mit, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau Wan Syamsir Yus, beberapa kepala daerah kabupaten/kota se-Riau, Ketua DPRD Riau, Johar Firdaus, unsur Muspida dan ratusan PNS di lingkungan Pemprov Riau.

Dalam sambutannya, Gubri memaparkan beber­apa hal yang telah berhasil dilakukan Pemprov Riau pada usia 52 tahun ini. Di antaranya, iklim investasi yang terus membaik yang dibuktikan peringkat Riau dalam investasi menempati posisi keempat. Kemudian, untuk tingkat pertumbuhan ekonomi cukup bagus saat ini. Rata-rata per tahun pertumbuhan ekonomi Riau mencapai delapan persen. Artinya, pencapaian ekonomi Riau di atas rata-rata nasional yang hanya 6-7 persen.

“Meskipun pencapaian pembangunan dan berbagai peningkatan sudah kita dapatkan, jangan pernah puas dahulu. Masih banyak pembangunan yang harus dilakukan. Dan ini perlu kerja sama seluruh elemen masyarakat,’’ ungkapnya di hadapan seluruh peserta upacara.

Setelah upacara, Gubri, rombongan Muspida menghadiri Rapat Paripurna Istimewa Mem­peringati HUT ke-52 Provinsi Riau di Gedung DPRD Riau. Rapat dipimin langsung Ketua DPRD Riau Johar Firdaus ini dihadiri 35 anggota dewan. Turut hadir di Gedung Lancang Kuning Staff Ahli Mendagri RI Khusnan A Halim mewakili itu Mendagri Mardiyanto, tokoh masyarakat Riau, pejuang perempuan Riau di antaranya Hj Fatimah, Hj Amnah M Nuer, Hj Wan Nur Fifah, tokoh Melayu, tokoh adat, alim ulama, cerdik pandai, unsur Muspida serta 35 anggota DRPD Riau yang mengikutinya dan anggota DPRD Riau terpilih periode 2009-2014.

Gubri mengatakan, keberhasilan Riau sekarang dikarenakan adanya kepemimpinan masa lalu. Sebuah keberhasilan yang menurut Gubri, patut disyukuri secara bersama seluruh masyarakat Riau. ‘’Perjuangan dan keberhasilan masa lalu harus kita sinergikan dengan kepemimpinan sekarang. Membangun Riau lebih baik lagi ke depannya,’’ ujar dia.

Gubri mengajak seluruh lapisan masyarakat Riau, mempunyai tekad untuk membangun Riau sesuai visi dan misi 2020. ’’Gugah perhatian pemerintah pusat terhadap Riau. Mari kita berjuang bersama.’’ ucapnya.

Sementara Ketua DPRD Riau Johar Firdaus saat memimpin sidang paripurna mengatakan, di usia 52 tahun, kabupaten dan kota di Riau tumbuh dengan pesatnya. Ini menjadi kebanggaan masyarakat Riau yang merayakan hari jadinya ke-52 tahun pada 9 September 2009.

Tumbuh pesatnya kota-kota ini ditandai dengan semakin ramai dan deru pembangunan bergerak dengan cepatnya. Riau merupa­kan provinsi yang unik karena dilalui empat sungai besar sehingga perlu keseriusan untuk merangkai satu daerah dengan daerah lain.

“Ke depan akan banyak tantangan yang akan dihadapi negeri ini dan tentunya semua masyarakat Riau bersama tokoh-tokoh serta pemerintah bahu-membahu membangun Riau yang sejahtera, aman dan damai diridhoi Allah SWT,’’ ucap Johar.

Hari ini Pecahan Rp 2000 Mulai Beredar di Riau

Hari ini pecahan uang 2000 rupiah akan beredar di daerah Riau walaupun sudah lama dikeluarkan oleh Bank Indoneisa (BI). Tapi apa betul uang tukaran Rp.2000,- ini akan beredar di Riau hari ini.

Setidaknya inilah yang diberitakan Riauterkini.Com pada situsnya pada Selasa, 4 Agustus lalu. Berikut kutipannya:

Setelah dilaunching beberapa waktu lalu, mulai tanggal 10 Agustus nanti, dipastikan pecahan uang baru Rp 2000 tahun emisi 2009 akan mulai beredar di Riau.

Deputy Pemimpin Bank Indonesia Pekanbaru, M Nazier kepada Riauterkini Selasa (4/8/09) memastikan bahwa pecahan uang baru Rp 2000 akan mulai diedarkan Bank Indonesia mulai tanggal 10 Agustus nanti. Uang pecahan baru tersebut akan mulai diedarkan melalui tempat penukaran di kantor Bank Indonesia (KBI) Pekanbaru dan bank-bank yang menginginkannya.

“BI akan mulai mengedarkan uang baru pecahan Rp 2000 mulai tanggal 10 Agustus nanti. Peredaran akan dimulai di bagian penukaran kantor Bank Indonesia serta bank-bank yang menginginkan pecahan tersebut,” terangnya.

Disinggung mengenai pecahan Rp 2000 yangmenurut banyak kalangan adalah ‘pecahan nanggung’, Nazier menyatakan bahwa sebenarnya memang banyak juga pertanyaan-pertanyaan mengenai hal tersebut ke BI. Sementara BI sendiri mengeluarkan kebijakan mencetak uang pecahan Rp 2000 juga melalui banyak pertimbangan. Salah satunya adalah dari masukan masyarakat.

“BI sudah melakukan beberapa survey mengenai minat warga dengan pecahan Rp 2000. Hasilnya, memang banyak sekali minat warga untuk memiliki dan menggunakan pecahan uang baru Rp 2000 tersebut,” terangnya.


Tunggu apalagi, ayo ke Bank sekarang.. jadilah orang Riau yang pertama memiliki uang tukaran 2000 Rupiah!!

09 Agustus 2009

Refleksi HUT Provinsi Riau ke-52

Saatnya Riau Revolusi Pemikiran

Tahun ini, provinsi Riau genap berusia 52 tahun. Diusianya yang lebih dari setengah abad tersebut, negeri kaya raya ini masih saja bergumul dalam suasana kelam dan kabut. Nyaris tidak ada solusi ampuh untuk menyelesaikan persoalan pelik yang merupakan turunan dari pemikiran kalang-kabut itu. Karenanya, semua elemen dalam ruang lingkup ke-riau-an harus melakukan revolusi pemikiran sehingga cita-cita pendiri provinsi ini dapat diwujudkan.

KATA kelam dan kabut disini, merupakan istilah yang dilontarkan Budayawan Riau Al Azhar dalam pertemuan Riau Pos dengannya, Jumat (7/8) di ruang kerjanya Yayasan Bandar Serai. Kelam adalah perumpamaan dari krisis listrik berkepanjangan sedang kabut adalah tentang kebakaran hutan yang menciptakan asap tebal. Kondisi tersebut merupakan konsep dari implementasi pemikiran kalang kabut dari berbagai aspek. Kelam dan kabut seakan diciptakan sebagai cendramata alias hadiah untuk memperingati HUT Ke-52 tahun provinsi ini.

Kondisi inilah yang cukup nyata dirasakan masyarakat secara umum. Bahkan persoalan pelik tersebut bisa dikatakan, hanyalah bagian kecil masalah yang membalut Negeri Lancang Kuning ini. Lebih parah lagi, kata Al Azhar, dari 8,6 juta daratan Riau 5,5 juta di antaranya sudah menjadi lahan konsesi yang kerap menimbulkan konflik berkepanjangan antar masyarakat v perusahaan, perusahaan v perusahaan, pemerintahan desa v perusahaan, pemerintahan desa v pemerintahan desa hingga kabupaten dan provinsi.

“Semuanya terjadi akibat dari pemikiran yang kalang kabut para pemimpin negeri dan hampir seluruh elemen masyarakat. Jika hal ini dibiarkan berlarut-larut maka masa depan Riau hanya tinggal ancaman belaka. Jadi pada titik 2009 ini saya mengajak pemimpin Riau untuk melakukan revolusi pemikiran. Saya pikir itulah solusi yang segera dilakukan untuk kemajuan bersama,” ulas Al Azhar.

Diuraikannya, baik krisis listrik dengan pemadaman bergilir, kebakaran hutan yang menimbulkan asap tebal, konflik lahan serta potensi lain seperti minyak, emas, batu bara dan sebagainya terjadi akibat dari cara pandang alam dengan konsep ekonomi semata. Sehingga 2,3 juta daratan Riau menjadi konsesi perusahaan-perusahaan raksasa dengan gaya kapitalis. Hasilnya, 2,3 juta daratan itu hanya dikuasai beberapa ribu orang dari empat juta jiwa yang menetek pada alam negeri yang kaya raya ini. Ruang hidup masyarakat tempatan kian hari kian menyempit yang mengakibatkan terjadinya konflik dimana-mana.

Dalam catatan Al Azhar, 2005 silam konflik lahan antara perusahaan dengan masyarakat yang terjadi di Riau menunjuk angka 120-an. Konflik itu semakin meluas dan bertambah banyak 2008 yang mencapai angka 500-an titik. Penambahan angka konflik antar perusahaan v masyarakat dan sebagainya itu seharusnya segera diselesaikan sebab yang dirugikan tetap saja masyarakat, bukan perusahaan apalagi pemerintah.

“Sebagus dan sebaik apapun solusi yang dicetuskan untuk menyesaikan sebuah konflik tidakkan menyelesaikan masalah sama sekali jika kebersamaan merevolusi pemikiran tidak dilakukan terlebih dahulu. Hal ini tentu saja harus dimulai dari pemimpin kita sebab dialah yang nantinya menurunkan ke masyarakat yang dipimpinnya,” ungkap Al Azhar menjelaskan maksudnya.

Sementara itu, kondisi yang tidak menguntungkan masyarakat tempatan menurunkan berbagai penyakit masyarakat (pekat) seperti semakin meluasnya peredaran narkoba, urbanisasi yang tidak terkontrol dan banyak lagi. Barangkali, munculnya hal-hal negatif yang merugikan itu merupakan turunan dari sistem ekonomi yang diwariskan Presiden RI Ke-2 yakni Soeharto. Sejak runtuhnya tonggak keperkasaan Orde Baru (Orba), maka Soeharto-Soeharto muncul di daerah-daerah, salah satunya Riau.

Al Azhar juga menegaskan, visi 2020 yang mengharapkan Riau sebagai pusat ekonomi dan kebudayaan Melayu di Asia Tenggara hanyalah konsep omong kosong belaka. “Visi itu hanya cita-cita yang membesar-besarkan hati untuk membangkitkan semangat kebersamaan. Sayangnya, yang dilakukan hanya menyentuh luar alias kulit-kulitnya saja. Kebudayaan seremonial semakin meraja lela dan mengaburkan makna kebudayaan itu sendiri,” katanya.

Konflik Kepentingan Berkepanjangan
Sastrawan kenamaan Riau Taufik Ikram Jamil yang secara jujur menuangkan pemikiran dalam berbagai karya-karyanya seperti puisi, cerpen dan roman berlatar sejarah ini menilai, hingga HUT Ke-52-nya, belum ada pencapaian yang menggembirakan. Negeri ini masih bertungkus lumus dalam konflik-konflik berkepanjangan.

Nyaris tidak ada maha karya yang menonjol dari seluruh bidang yang dikembangkan di daerah ini. Bahkan saat ini, bahkan sebelumnya persoalan listrik dan jalan belum bergarap secara maksimal. Tidak hanya itu pembakaran hutan kian meraja lela dan tidak pernah diselesaikan secara serius sehingga hari demi hari masyarakat didera sakit yang mengkhawatirkan.

“Hingga saat ini, belum ada perkembangan yang menonjol bahkan menggembirakan dari pencapaian-pencapaian dari cita-cita para pendahulu negeri ini. Karenanya, kita harus bekerja sama untuk bangkit dari keterpurukan ini,” ucap Taufik Ikram Jamil.

Selain itu, kebudayaan yang dijadikan sebagai pilar pembangunan negeri ini malah tidak dikerjakan dengan hati nurani. Lebih sekadar menciptakan suasana yang kulit-kulitnya saja sehingga visi 2020 bak mimpi yang takkan dapat diciptakan tepat waktu. Tidak terlihat sama sekali upaya maksimal pembangunan kebudayaan tersebut di permukaan.

Ditilik dari sudut pandang kebudayaan, terutama dari apresiasi kesenian misalnya, baik lembaga kesenian, institusi formal dan non formal, juga tidak terlihat perkembangannya. Begitu juga infrastruktur yang dibangun, tidak mampu mewakili keinginan para pelaku seni budaya sehingga gedung-gedung megah yang dibangun, tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Venues itu, seperti di longgokkan begitu saja tanpa diketahui secara pasti kegunaannya bagi perkembangan aksi kebudayaan sebenarnya.

Perhatian juga semakin menurun. Padahal kebudayaan diamanatkan sebagai pilar pembangunan daerah. Lebih parah lagi, bangunan Anjung Seni Idrus Tintin yang katanya salah satu gedung teater termegah di Indonesia, malah kerap diseraki sampah-sampah dari berbagai iven seperti expo-expo. “Ibarat melempar sampah pada sesuatu yang dianggap sakral,” kata Taufik mengakhiri.***

Sumber: Riau Pos Ahad (9/8) 2009
Dukung: Rusli Zainal Sang Visioner

Dirgahayu Provinsi Riau

HUT Ulang Tahun Riau 2009 ke-52
Hari ini tanggal 9 Agustus 2009 adalah hari ulang tahun (HUT) Provinsi Riau yang ke 52. Kita ucapkan selamat kepada Provinsi Riau yang sudah menapaki hari-harinya yang cemerlang. Andaikan Provinsi Riau diibaratkan sebagai seorang anak manusia, maka dia sebenarnya memang sudah melewati tahun emasnya (50 Tahun).

Bagaikan perjalanan matahari, titik kulminasi tertinggi memang sudah terlampaui. Sekarang matahari itu sudah mulai condong ke arah barat. Sinarnya tak lagi segarang kemarin, namun masih tetap memancarkan sinarnya yang cemerlang. Kita memang harus sadar bahwa cahaya matahari itu tidak selamanya berada pada titik kulminasi tertinggi, suatu saat dia pasti condong ke arah barat dan akhirnya terbenam.

Kalau dahulu kita bangga dengan hasil minyak bumi Riau yang begitu besar, sekarang produksinya terus menurun. Cadangan minyak bumi kita sudah semakin menipis. Teknologi sederhana seperti dahulu tidak sanggup lagi untuk menguras sisa-sisa minyak yang masih tertinggal di perut bumi Riau. Riau memerlukan teknologi yang jauh lebih canggih, agar produksi minyaknya tetap bertahan tinggi. Namun teknologi itu ternyata sangat mahal dan memerlukan biaya yang cukup besar. Andaikan harga minyak melambung tinggi seperti yang terjadi beberapa tahun yang lalu, mungkin para pelaku bisnis minyak akan tetap bergiat dalam melakukan terobosan-terobosan baru, agar minyak tetap berproduksi tinggi di Riau, namun dalam kondisi harga minyak tidak menentu, mereka mengalami kesulitan dalam melakukan analisa skala usaha masa depan.

Riau dulu juga pernah berjaya dengan industri kayu, pulp and paper. Namun sekarang industri-industri itu hampir tiarap karena ketiadaan bahan baku. Mungkin dahulu kita pernah keliru dalam merancang skala usaha yang disesuaikan dengan daya dukung lingkungan hidup. Andaikan kita mampu merancang skala usaha sesuai dengan daya dukung lingkungan, maka industri-industri kayu, pulp and paper tidak perlu cemas seperti sekarang ini. Jika dibandingkan dengan negara-negara yang berada di daerah sub tropis, kita jauh lebih beruntung karena memiliki keunggulan komperatif yang tidak akan bisa ditandingi. Jika pada hari ini kita menanam kayu yang baik, maka Insya Allah, dalan kurun waktu hanya enam atau tujuh tahun ke depan kita sudah bisa memanen atau menebangnya, namun jika ditanam di daerah sub tropis, paling cepat 20 sampai 30 tahun ke depan baru bisa dipanen. Sayangnya, sekarang kita tidak lagi memiliki lahan yang cukup luas untuk menanam kayu-kayu itu bagi keperluan industri kayu di Riau

Kita sekarang memang bangga dengan kebun kelapa sawit yang jumlahnya melebihi 1,5 juta hektare. Sayangnya kebun-kebun kelapa sawit yang ada itu sebagian terbesar dimiliki oleh pemodal besar yang domisilinya entah di mana. Kebunnya memang di Riau, tetapi hasil minyaknya tidak mengalir ke sini. Apalagi kontribusinya terhadap pendapatan asli daerah (PAD) masih belum begitu jelas terlihat karena pajak pertambahan nilai hasil kebun belum lagi dihitung sebagai penghasilan daerah. Hanya sebagian kecil saja dari kebun-kebun sawit itu dimiliki oleh masyarakat tempatan. Andaikan dahulu program inti plasma benar-benar berjalan, sebenarnya rakyat Riau tidak perlu harus miskin. Luas kebun sawit di Riau tidaklah sedikit, namun industri hilir masih belum sempat juga kita bangun dan kembangkan. Itulah Riau

Persoalan besar dan mendasar Riau hari ini adalah baku mutu lingkungan hidup yang semakin menurun. Pada waktu musim kemarau asap dan kekeringan, pada waktu musim penghujan, banjir. Kering dan banjir bukan lagi menjadi persoalan biasa, melainkan sudah menjad hal yang luar biasa. Banyak negara dunia yang ikut mengkhawatirkannya. Asap adalah azab. Pada saat saya melihat empat buah sungai besar di Riau mengering, hati saya pun ikut mengering. Ini sebuah pertanda yang tak lazim. Sungai adalah lambang kesuburan sekaligus kemakmuran. Sungai adalah sumber kehidupan. Sungai Kampar, Siak, Rokan, dan Kuantan, sudah sangat menyusut airnya. Kalau pada hari-hari ini banyak ikan-ikan sungai yang tertangkap, hal itu memang sudah menunjukkan betapa ikan-ikan sungai itu sudah tidak sanggup lagi untuk menghindar dari tangkapan manusia. Namun sangat dikhawatirkan jika musim penghujan nanti datang, ikan-ikan yang tinggal sudah tidak mampu lagi untuk memulihkan dirinya sendiri, karena mereka sudah sangat banyak yang tertangkap. Daya dukung mereka untuk pulih secara tahunan akan menjadi semakin berkurang. Karena itu saya selaku Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau mengimbau kepada seluruh masyarakat Riau agar tidak melakukan aktifitas penangkapan ikan secara berlebih-lebihan pada musim kemarau, agar pada waktu musim penghujan nanti, ikan-ikan yang tinggal masih memiliki kemampuan untuk memulih kelangsungan hidup mereka masing-masing.

Budidaya ikan di kolam, memang merupakan salah salah alternatif untuk menahan air agar tetap tinggal di bumi. Kolam juga bisa menyuburkan tanaman di sekitarnya. Termasuk waduk PLTA Kotopanjang yang kita bangun. Namun daya dukung kolam, waduk ataupun danau tentu ada batasnya. Ketika terjadi kemarau panjang, kolam, waduk dan danau juga akan mengalami kekeringan. Hal inilah agaknya menjadi alasan pembenar bagi PLN untuk menghidup-matikan listirk secara bergilir. Kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kotopanjang, dan PLTA-PLTA lainnya memang turun drastis kemampuannya pada saat kekurangan air.

Air adalah sumber kehidupan. Para ahli lingkungan hidup dunia pada hari ini sudah meramalkan, dunia akan mengalami krisis air baku pada tahun 2014 mendatang. Sumber-sumber air utama dunia bagi kehidupan umat manusia sejagat masih sangat bergantung kepada air tanah. Jika sumber air tanah mulai mengering, sungai, danau dan rawa, tidak lagi mampu menjadi cadangan air bagi masyarakat di sekitarnya, maka pada saat itulah malapetaka besar akan datang. Pada saat saya melihat air Sungai Rokan mengering beberapa waktu lalu, hati saya benar-benar menangis. Malapetaka besar pasti akan menimpa negeri ini jika sumber mata airnya mengering. Benarlah firman Allah dalam surat Al Mulk ayat 30, yang artinya ”Katakanlah (Muhammad), ”Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering maka siapa yang akan memberimu air yang mengalir?” (Al Mulk, 30). Maha benar Allah dengan segala firman-Nya.

Jawaban dari pertanyaan ini tidak lain, tentulah Allah. Allah-lah pemberi rahmat kepada manusia melalui air hujan yang tercurah dari langit dan air yang mengalir di sungai-sungai. Andaikan hujan tidak mau turun lagi ke bumi, dan sungai-sungai tidak lagi mengalirkan airnya yang bermutu, maka kepada siapa lagi kita akan meminta air selain kepada Allah. Maka oleh karena itu seharusnyalah kita senantiasa menyembah Allah dan mengharap pertolongan dan perlindungan dari-Nya
Wahai umat manusia Indonesia yang berada di Riau, dalam suasana kita memperingati HUT Provinsi Riau ke-52 ini, mari kita bersyukur ke hadirat Allah secara khusuk dan penuh tawaduk atas segala apa yang telah dikarunia Allah kepada kita semua. Hanya Allah yang kita sembah, dan hanya kepada Allah kita memohon pertolongan. Kita juga harus berterima kasih kepada para pendahulu kita yang telah meletakkan dasar-dasar kehidupan berbangsa, bernegara serta bermasyarakat bagi kita semua di negeri ini. Mari kita dekatkan diri kepada Allah dengan senantiasa menyebut dan mengagungkan nama-Nya, melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhkan diri dari segala larangan-Nya. Selagi kita menyembah Allah dan bersyukur terhadap segala apa yang telah dianugerahi Allah kepada kita semua itu, Insya Allah, rahmat Allah akan turun ke bumi yang kita huni ini.

Untuk itu, kita juga harus iringi dengan usaha yang sungguh-sungguh dengan menanam pohon sebanyak mungkin. Jadikanlah gerakan menanam pohon sebagai gaya hidup generasi yang peduli terhadap nasib anak negeri. Jangan sampai bumi ini kita wariskan dalam keadaan rusak kepada generasi penerus kita. Kasihanilah mereka. Mereka adalah pewaris kita yang harus kita selamatkan dengan menyelamatkan bumi ini, sekarang juga, tanamlah pohon dan selamatkan sumber air kita! Dirgahayu Provinsi Riau, Dirgahayu Republik Indonesia!***

Ditulis oleh: Tengku Dahril
Telah tebit di Harian Riau Pos Edisi Ahad (9/8)

06 Agustus 2009

HUT Riau ke-52, Akan Digelar Kenduri Rakyat

Selenjak tinggal di Pekanbaru saya sudah lama tidak mendengar istilah bahasa Melayu "kenduri" barulah ketika membaca berita di Riauterkini.Com saya mengingat lagi kata kenduri ini.

Yah.. Hari Ulang Tahun (HUT) atau lebih trend di Riau dengan sebutan hari jadi, Riau ke-52 yang jatuh pada bulan Agustus ini akan digelar Kenduri Rakyat. Entah apalah yang dilaksanakan dalam Kenduri ini. Kalau di kampung-kampung Melayu, dalam kenduri pasti ada hajatan dan maksud tertentu, tapi bagaimana pula denan kenduri bersempana HUT Riau ke-52 tahun 2009 ini? simak kutipan dari RiauTerkini.Com berikut:

Berbagai kegiatan akan digelar sempena peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Riau ke-52 yang jatuh pada 9 Agustus 2009 mendatang. Salah satunya adalah Kenduri Rakyat. Berangkat dari kegiatan serupa beberapa tahun lalu, para pengunjung sangat menikmati kegiatan seperti ini.

“Dengan Kenduri Rakya ini kita berharap peringatan hari jadi Provinsi Riau bisa dinikmati semua pihak. Karena di sana Pak Gubernur dan para pejabat Pemprov Riau akan berbaur bersama masyarakat, menikmati kenduri bersama,” jelas Kabiro Humas Setdprov Riau Zulkarnain Kadir kepada riauterkini di kantornya, Senin (3/8/09).

Dijelaskan Zulkarnain Kadir, Kenduri Rakyat akan dihelat pada Sabtu (8/8/09) atau sehari sebelum hari puncak peringatan HUT Riau ke-52. Tempatnya di halaman belakang gedung daerah Provinsi Riau di Jalan Diponegoro Pekanbaru.

Semoga Perayaan HUT Provinsi Riau ke-52 diharapkan benar-beanr bisa dinikmati oleh semua pihak. Kebersamaan itulah yang ingin diwujudkan dalam Kenduri Rakyat pada 8 Agustus mendatang, amin..

05 Agustus 2009

Riau Jadi Tuan Rumah Munas Golkar?

Riau sedang gila-gilanya jadi tuan Rumah, Mulai dua tahun lalu FFI 2007, Musik Jazz, Festival Budaya Melayu se-Dunia sampai PON XVIII 2012 pun akan diadakan di Riau. Ada isu bahwa Musyawarah Nasional (Munas) Golkar akan diadakan di Riau, apa betul Munas Golkar di Riau?.

Berikut kutipan berita dari Riau Pos perihal Munas Partai Golkar 2009:

Rencana Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Riau menjadi tuan rumah pada Musyawarah Nasional (Munas) yang akan diselenggarakan pada 12 Agustus 2009 semakin besar. Sebab saat ini dukungan terus mengalir diberikan kepada DPD Riau sebagai penyelenggara Munas tersebut, baik dukungan dari DPD maupun DPP.

‘’Kita sangat berpeluang untuk menjadi tuan rumah Munas Partai Golkar yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini. Sebab saat ini kita sudah mendapat dukungan dari DPD Partai Golkar di Sumatera. Selain itu, dukungan juga mengalir dari DPD yang ada di luar Sumatera. Selain itu kita juga mendapat dukungan dari salah satu calon yang akan kita dukung sebagai Ketua Umum Partai Golkar,’’ ungkap Ketua DPD I Partai Golkar Riau HM Rusli Zainal SE MP kepada Riau Pos usai mengikuti Rapat Paripurna Nota Keuangan APBN di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (3/8).

Kemudian lanjut Rusli, Riau juga siap untuk menyelenggarakan Munas Partai Golkar, sebab fasilitas dan pedukung lain juga sangat memungkinkan kalau Riau juga layak menjadi tuan rumah. Riau juga memenuhi syarat-syarat sebagai tuan rumah yang sudah ditetapkan oleh DPP, salah satu pendukungnya memiliki hotel dengan kapasitas yang memungkinkan untuk penyelenggarakan Munas tersebut.

Oh.. suailah ade orang kuat Golkar di Riau rupanya. Baguslah semoga rencana ini tidak tinggal rencana, Riau memang potensial. Kalau perlu kantor DPR-RI itu dipindahkan ke Riau saja, biar beban Jakarta lebih ringan. dan Kalau anggota dewan nak jalan-jalan ke KL (Kuala Lumpur) atau Singapura lebih dekat dari Riau

04 Agustus 2009

Pekanbaru 6 Kali Juara Umum Porda Riau

Porda VI Provinsi Riau di Bengkalis resmi ditutup Wagubri Raja Mambang Mit. Tuan rumah gagal menghalangi Kontingen Pekanbaru jadi juara umum untuk keli keenam berturut-turut.

Pekan Olahraga Daerah (POrda) Provinsi Riau ke-VI di Bengkalis resmi ditutup, Senin (3/8/09/) sore hari tadi oleh Wakil Gubernur Riau Raja Mambang Mit. Dari 16 cabang yang dipertandingkan, Kotingen Kota Pekanbaru sukses mempertahankan gelar juara umum di event paling bergengsi di Provinsi Riau. Sampai akhir, Pekanbaru mendulang 77 medali emas 59 perak dan 40 perunggu. Keberhasilan Kontingen Pekanbaru ini merupakan kali yang keenam secara berturut-turut.

Wakil Gubernur Riau H. Mambang Mit dalam sambutannya mengatakan event Porda ini harus tetap dijadikan sebagai dasar kesiapan atlit kita dalam menyukseskan PON XVIII Riau 2012 mendatang, Oleh karena itu masyarakat Riau hendaknya secara bersama-menyukseskan dan menumbuhkembangkan kegiatan olahraga ini menjelang event Nasional. "Dengan berakhirnya Porda ke 6 di Kabupaten Bengkalis ini, masyarakat Riau secara bersama-sama menyosialisasikan dan menumbuhkembangkan dunia olah raga hal ini menyongsong PON Nasional 2012 mendatang di Provinsi Riau sukses penyelenggaraan dan sukses prestasi," ujarnya.

Lebih lanjut Mambang Mit mengatakan, bahwa Pekan Olahraga Daerah (Porda) keenam di Kabupaten Bengkalis berjalan dengan baik dan lancar, meskipun masih ada kendala tetapi hal itu adalah biasa. "Pemerintah Provinsi Riau mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Kabupaten Bengkalis dan seluruh atlit yang berpartisipasi, karena event olahraga daerah kali ini secara umum berlangsung sukses, lancar dan aman," imbuhnya.

Sebagai data tambahan, untuk urutan posisi di lima besar, Kabupaten Bengkalis berhasil diurutan ke 2 dengan perolehan medali 63 emas, 51 perak, 57 perunggu.. Diurutan ketiga besar disandang kota Dumai dengan perolehan medali 19 emas, 24 perak, 39 perunggu, disusul dari Kabupaten Pelalawan dengan perolehan medali 18 emas, 8 perak, 19 perunggu, dan diurutan kelima Kabupaten Siak dengan perolehan medali 17 emas, 28 perak, 40 perunggu. Pada event Porda VI kali ini adapun keseluruhan medali yang diperebutkan adalah 221 emas, 221 perak dan 316 perunggu.

Sumber: Riauterkini.Com

Saatnya Riau Miliki Sains Center

Bulan-bulan ini sepertinya di Riau khususnya Pekanbaru sedang sibuk-sibuk mengadakan even disana-sani. Baru saja pergelaran Gerakan Riau Sejuta Buku (GHSB) berakhir pada Ahad 2 Agustus lalu, kini giliran Pameran Ilmu Teknologi pula di gelar di tempat yang sama.

Pameran Ilmu dan Teknologi ini diselenggarakan berkat kerja sama Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau dengan Kementerian Negera Riset adn Teknologi Republik Indonesia dan didukung Universitas Riau, Politeknik Caltek Riau (PCR) dan Universitas Islam Riau (UIR).

Riau Pos menyebutkan sudah saatnya Riau memiliki Sains Center, seperti berita yang terbit hari ini, Selasa 4 Agustus 2009 di koran terbesar di Riau itu.

Roosmalawati saat ditemui Riau Pos, Senin (3/8) disela-sela Peragaan Iptek 2009 mengatakan, dengan antusias para pelajar yang sangat tinggi pada saat acara, sudah saatnya Riau memiliki Sains Center sebagai tempat akses generasi muda khususnya para pelajar untuk dapat dapat memngembangkan Iptek yang selanjutnya dapat diperagakan sebagai informasi kepada masyarakat.

‘’Pengembangan Iptek harus dimulai para generasi muda sejak dini, karena saya yakin para generasi muda ini memiliki talenta dan bakat yang kuat untuk terus menggali dan mengembangkan kemampuan dalam bidang Iptek,’’ jelasnya yang ditemani Direktur Pusat Peragaan Iptek Jakarta Vinaria Legoh.

Saat dikonfirmasi mengenai dukungan pemerintah dalam hal ini Kementerian Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Roosmalawati mengatakan pemerintah bukan hanya mendukung secara positif tetapi juga akan memfasilitasi upaya pengembangan Iptek tersebut dengan memberikan kebijakan-kebijakan pendukung, misalnya dengan PP Iptek sebagai salah satu institusi di bawah Kementrian Riset yang ikut berperan dalam memberdayakan inovasi-inovasi terbaru di bidang Iptek.

Ye lah, kita tunggu dan kita sokong saja gagasan ini bersama-sama demi kemajuan Teknologi dan Ilmu Pengetahuan di Riau.

03 Agustus 2009

Logo PON XVIII Riau 2012

Logo PON XVIII Riau 2012Memang pergelaran PON XVIII Riau 2012 terbilang masih lama, tepatnya PON ke-XVIII yang digelar di Riau pada tahun 2012 ini tiga tahun lagi. Sebagaimana pelaksanaan PON sebelumnya yang ada logo tersendiri, PON Riau juga memiliki logo berbeda.

Logo PON XVIII Riau 2012 ini, sama halnya dengan logo PON ditempat lain pasti akan berbeda. Logo dibuat berdasarkan kekhasan daerah Provinsi Riau. Logo PON XVIII Riau 2012 adalah berbentuk layar, kemudian diatas layar ada lambang Pekan olahraga nasional (PON) dan bagian bawah layar logo ada air yang mungkin melambang daerah Riau yang banyak terdapat sungai.

Layar yang menjadi bagian utama logo terdiri dari tiga unsur warna, tentu saja warna khas daerah Riau. Warna layar pada logo itu adalah Hijau, Kuning dan Merah.

Aduh.. untuk apalagi dijelaskan tentang Logo PON XVIII Riau 2012, langsung saja lihat gambar disamping itulah dia logo nya...

NB: Dilarang mencomot foto Logo PON XVIII Riau 2012 disamping tanpa menyertakan link sumber aslinya!

Bank Riau Sambut Baik Rencana Audit KPK-BI

KPK akan mengandeng Bank Indonesia untuk mengaudit seluruh bank penyimpan kas daerah. Rencana tersebut disambut baik Bank Riau, sebagai patner utama Pemprov Riau menyimpan kas daerah.

Direktur Utama (Dirut) Bank Riau Erzon menyambut baik rencana Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang bekerjasama dengan Bank Indonesia (BI) untuk melakukan audit seluruh bank tempat kas daerah disimpan. Audit tersebut akan memberi manfaat bagi pembangunan citra positif bagi setiap bank yang diaudit, termasuk Bank Riau.

"Kita sangat siap untuk diadit oleh KPK, dan itu akan sangat berguna bagi kita dalam pencitraan sebagai bank yang bisa mempertanggungjawabkan setiap dana nasabah," ujar Erzon saat berbincang dengan riauterkini di Pekanbaru, Sabtu (1/8/09).

Dijelaskan Erzon, audit KPK nantinya akan menghilangkan kecurigaan berbagai pihak yang selama ini masih kerap muncul, bahkan bank yang menjadi penyimpan kas daerah kurang profesional. Dengan adanya audit dan kemudian hasilnya dipublikasikan, maka dengan sendirinya Bank Riau bisa secara transparan menyampaikan kepada masyarakat mengenai kinerjanya.

Karena itu, Erzon menyambut baik rencana audit yang dilakukan KPK bekerja sama dengan Bank Indonesia. Sebagai bank utama tempat kas Pemrov Riau disimpan, Bank Riau sangat siap untuk menjalani audit yang ditergetkan sudah dilakukan pertengahan Agustus ini tersebut.

Sumber: Riauterkini.Com
Dukung: Rusli Zainal Sang Visioner

02 Agustus 2009

Naik Turun Penumpang SSK II Dialihkan

Pasca Bom JW Marriott dan Ritz Carlton

Bandar Udara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru terus melakukan pengawasan terhadap apa saja yang mencurigakan di setiap titik yang dianggap rawan. Untuk memudahkan pengawasan itu semua penumpang yang masuk tidak lagi turun di depan pintu masuk, baik yang menggunakan kendaraan pribadi maupun umum, melainkan dari parkir yang sudah disiapkan. Begitu juga dengan arus kedatangan, untuk taksi tidak dibenarkan menaikkan penumpang di depan pintu keluar, mereka harus naik di lokasi parkir juga.

Artinya, untuk penumpang yang datang, ketika sudah turun dari pesawat dan untuk mencari jasa transportasi harus dari tempat parkir tidak lagi dibenarkan di depan pintu keluar bandara. Baik pintu masuk maupun pintu keluar harus kosong dari aktivitas naik turun penumpang. Air Port Duty Manager, Ibnu Hasan menyebutkan, ini semua dilakukan sejak terjadinya teror bom di dua hotel berbintang lima di Jakarta pada Jumat (17/7) lalu. Dan untuk antisipasi, otoritas bandara melakukan peningkatan keamanan dengan melibatkan Polri dan TNI AU secara mobile di setiap sudut.

“Ya, semestinyakan para penumpang yang menggunakan mobil pribadi maupun umum turun didepan bandara, namun sejak kasus bom semua dialihkan di lokasi parkir. Begitu juga dengan arus kedatangan, minimal berjarak 30 meter dari pintu bandara,’’ kata Ibnu pada Riau Pos, Ahad (1/8). Disebutkan, untuk masalah keamanan bandara tak ada toleransi bagi yang mencurigakan (zero tolerant). Ini semua demi keamanan dan kenyamanan penumpang. Peningkatan keamanan bandara ini berdasarkan surat edaran dari direktur jendral perhubungan udara no: AU.5262/DKP.614/c.I/VII/09 perihal peningkatan keamanan bandara.

“Untuk peningakatan keamanan ini belum bisa dipastikan sampai kapan, yang pasti hingga kini alhamdulillah belum ada yang mencurigkan terjadi. Baik teror lewat telepon, maupun dari barang bawaan penumpang sendiri. Meski begitu bukan berarti tim keamanan lengah, justru sebaliknya,’’ ungkapnya.

Diumumkan 350 Penerima Beasiswa Kuliah Gratis dari Tanoto Foundation

Usai sudah proses penerimaan beasiswa Tanoto Foundation tahun akadernik 2009/2010. Tahun ini, Tanoto Foundation kembali mernberikan beasiswa pada 300 mahasiswa S1 dan 50 mahasiswa S2 dengan prestasi akademik yang memuaskan. Beasiswa akan diserahkan secara langsung oteh Tanoto Foundation pada Agustus 2009 dengan penandatangan Perjanjian Pemberian Beasiswa antara Tanoto Foundation dengan mahasiswa penerima beasiswa.

"Pemberian beasiswa merupakan salah satu bentuk kepedulian kami terhadap dunia pendidikan di Indonesia. Kami berharap beasiswa ini dapat memotivasi mereka untuk terus berprestasi sehingga nantinya keberhasilan mereka akan berdampak positif bagi masyarakat luas." kata Ratih Loekito, Eksekutif Direktur Tanoto Foundation. Beasiswa diberikan pada mahasiswa mitra Perguruan Tinggi Tanoto Foundation yaitu, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Gadjah Mada, Universitas Sumatera Utara dan Universitas Riau.

Untuk tingkat pendidikan berdasarkan tingkat partisipasi level dasar, menengah dan tinggi, Indonesia berada di urutan ka 116 dari 179 nagara. Di jajaran negara-negara ASEAN, Indonesia berada dibawah Filipina, Brunei Darusalam, Thailand, Malaysia, dan Singapura (HDI 2006, UNDP). Fakta ini menyakinkan Tanato Foundation untuk ikut meningkatkan taraf pendidikan generasi muda Indonesia ke arah yang lebih baik. Hal inl merupakan bentuk kepedulian dan keinginan untuk menjadi bagian dalam mencerdaskan generasi muda Indonesia sehingga mampu berkompetisi dengan bangsa lain di era globatisasi

Konsultasi individual diberlkan oleh Tanoto Foundation, yang secara rutin memantau perkembangan akademik penerima beasiswa. "Pendekatan semacam ini ternyata mampu meminimalisir presentase mahasiswa yang putus Beasiswa." papar Ratih. Keunikan lain dari program Beasiswa Tanoto Foundation adalah adanya fleksibilitas dari spesifikasi latar belakang disiplin ilmu serta tidak terikat kontrak kerja, sehingga kelak para penerima beasiswa dapat berkarya pada sektor yang bervariasi.

Tanoto Foundation merupakan organisasi nirbala yang rnemiliki program dibidang Pendidikan, Pengentasan Kemiskinan, Kesehatan dan Pemulihan Bencana. Tanato Foundation adalah wadah bagi kegiatan Philantrophy dari keluarga Sukanto Tanoto yang merupakan bentuk kepedulian dan perhatian kepada masyarakat yang membutuhkan. Dan karenanya, semua kegiatan yang disusun secara terintegrasi agar dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat luas.

Sumber: Riauterkini.Com
Rusli Zainal Sang Visioner

Banyak Dibaca